Aa Gym: Tertekan Bukan Karena Kurang Rezeki, Melainkan Kurang Iman

Etos Indonesia Desak DPR Gelar RDP Kasus Brigpol Fathurrahman, Tegaskan Keadilan Tak Boleh Dikorbankan
Sejumlah Tokoh Pastikan Dana Nasabah Bank DKI Aman, Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Pramono Ingin Wujudkan Jakarta Jadi Destinasi Olahraga Internasional
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Sejarawan: Memenuhi Kriteria, Tapi Perlu Konteks Sejarah
Menepi ke Rancabuaya: Petualangan Sepuluh Jam ke 'Swiss van Java' dari Rutinitas Jakarta
Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Dipastikan Lancar
PPPK Kemenag Tahap II, Cek Jadwal dan Lokasi Seleksi Kompetensi Teknis
Masinis Kereta Cepat Whoosh: Lulus Uji Internasional, SDM Lokal Pegang Kendali
Demokrat Desak Rotasi Camat dan Lurah di Jakarta, Hindari Fenomena 'Raja Kecil'
Camat-Lurah Ogah Tempati Rumah Dinas, DPRD DKI Minta Pemprov Bertindak Tegas

Ida Farida

Mar 16, 2025

Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar. Foto: ist

KOSADATA — Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang menuntut kecepatan dan hasil instan, seringkali tekanan hidup dianggap lahir dari ketidakcukupan materi. Namun, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, mengajak umat untuk menilik lebih dalam. Bukan rezeki yang kurang, melainkan keyakinan kepada Sang Pemberi Rezeki yang kerap menipis.

“Kita tertekan bukan karena kurang rezeki. Kita tertekan karena kurang iman kepada Allah Ta’ala,” ujar Aa Gym dilansir laman Daarut Tauhid, Minggu (16/3/2025)

Menurutnya, manusia tak diperintahkan untuk mencari rezeki hingga mati-matian, melainkan sekadar menjemputnya. Bagi beliau, istilah “mencari” seakan mengisyaratkan ketidakpastian, sedangkan rezeki adalah hak prerogatif Allah yang sudah dijatahkan bagi setiap makhluk-Nya.

Aa Gym mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 6 sebagai pengingat:

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

Lebih jauh, ia memberikan ilustrasi sederhana tentang jodoh yang tak kunjung ditemukan. Bukan karena tak ada, melainkan seringkali manusia bergerak tanpa petunjuk, menjauh dari Allah, lupa meminta arahan-Nya. “Kalau kita menjemput jodoh ke Blok C, padahal jodohnya di Blok M, artinya kita jauh dari petunjuk Allah,” ujar dia sambil tersenyum.

Tak hanya soal rezeki dan jodoh, Aa Gym juga menyoroti pentingnya keberkahan dalam setiap nikmat yang diperoleh. Dosa dan maksiat, menurutnya, bisa menjadi penghalang turunnya rezeki atau menjadikan rezeki yang sudah ada tidak membawa ketenangan.

Ia pun menutup pesannya dengan mengingatkan kembali hadis Nabi Muhammad