Mereka yang Menolak Dikubur di Makam Pahlawan, Ingin Selalu Dekat Rakyat: kolase
Dipimpin Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik, pemakaman Bung Hatta berlangsung dengan upacara kenegaraan. Sebelumnya, Buya Hamka memimpin salat jenazah di rumah almarhum dan larut dalam duka.
Presiden Soeharto serta sejumlah pejabat negara turut hadir. Ruas-ruas jalan menuju pemakaman dipenuhi lautan manusia. Di TPU Tanah Kusir, dalam suasana duka, Indonesia melepas kepergian Bung Hatta untuk terakhir kalinya.
Terhitung sejak kematiannya, tiga puluh dua tahun kemudian, November 2012, Bung Hatta dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan yang sama, Ir. Soekarno pun mendapat gelar serupa. Dwi tunggal Indonesia, Soekarno – Hatta dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.
Buya Hamka
Selain Bung Hatta, ada tokoh lain yang menolak dikubur di makam pahlawan. Satu di antaranya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka. Ia pun dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Semasa hidupnya, Buya Hamka dikenal juga sebagai sastrawan dan mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Al-Azhar Mesir dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Ia telah membuat karya-karya berpengaruh, di antaranya Tafsir Al-Azhar, Tasawuf Modern, Falsafah Hidup, dan menulis banyak novel, seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli dan lain-lain.
Pria kelahiran Sumatra Barat, 17 Februari 1908, itu meninggal dunia di Jakarta pada hari Jumat di bulan Ramadan tanggal 24 Juli 1981, dan dimakamkan di TPU Tanah
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0