TPST Bantargebang, Bekasi. Foto: KPNas
Keenam, dana sosial keagamaan. Dana tersebut dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tiap kelurahan. Bahkan, terbentuk Sekber LPM, punya gedung megah. Setiap tiga bulan sekali dana cair, dimana LPM mengelola uang miliaran rupiah.
Ketujuh, menyerap tenaga kerja. Ratusan warga sekitar bekerja di TPST Bantargebang sebagai pesapon, operator, sopir truk sampah, security, rumah tangga, dll dengan gaji lumayan besar.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerinta Kota Bekasi agar mengolah sampahnya secara serius dan professional dengan teknologi ramah lingkungan yang mampu mereduksi sampah 80-90%, menggunakan teknologi berkualitas tinggi, memperbaiki dan memulihkan lingkungan hidup, termasuk membuat buffer zone, menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan derajat dan martabat warga Bantargebang. Agar Bantargebang menjadi pusat studi, pusat riset dan ekowisata nasional dan dunia.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0