Rata-rata Durasi Gangguan Listrik di 2024 Capai 320,24 Menit per Pelanggan

KOSADATA – PT PLN (Persero) terus berkomitmen meningkatkan keandalan pasokan listrik di Indonesia. Sepanjang 2024, perusahaan listrik negara ini mencatatkan penurunan signifikan dalam gangguan kelistrikan. Rata-rata durasi gangguan listrik per pelanggan turun 5,29%, dari 338,13 menit pada 2023 menjadi 320,24 menit pada 2024. 

Pencapaian ini diukur melalui System Average Interruption Duration Index (SAIDI), yang mengindikasikan waktu gangguan listrik rata-rata per pelanggan dalam setahun. Selain itu, frekuensi gangguan, yang diukur oleh System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), juga mengalami penurunan sebesar 24,32%. Angka gangguan per pelanggan turun dari 4,27 kali pada 2023 menjadi 3,23 kali pada 2024.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen PLN dalam memberikan layanan terbaik. Menurutnya, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang luas, memastikan keandalan listrik sampai ke pelosok daerah adalah tantangan besar. 

"Namun, kami berhasil mengurangi durasi dan frekuensi gangguan secara signifikan. Ini adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Darmawan dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/2/2025).

Darmawan menambahkan bahwa PLN terus bertransformasi melalui digitalisasi di semua lini, dari pembangkit hingga distribusi, untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik. Digitalisasi juga memungkinkan PLN untuk memetakan gangguan lebih akurat dan melakukan penanganan yang lebih cepat. 

Salah satu inovasi sukses PLN dalam hal ini adalah aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melaporkan gangguan langsung dan mempermudah respon cepat dari petugas melalui sistem yang terintegrasi.

"Sebelumnya, kami sering menerima keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik. Namun kini, lewat PLN Mobile, keluhan tersebut dapat ditangani lebih cepat," jelas Darmawan.

Keandalan