Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Wujudkan Kolaborasi Kebudayaan untuk Bumi Lestari

Dian Riski
Sep 05, 2023

Diskusi media Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Wadah Kolektif Wujud Kolaborasi dari Kebudayaan untuk Bumi Lestari. Foto: dok Ditjen Kebudayaan Kemendikbud

KOSADATA – Tahun ini, Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali lagi. Sebagai perayaan nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), PKN 2023 menghadirkan semangat pengenalan praktik baik kebudayaan yang diramu dalam serangkaian kegiatan sebagai wadah kolektif yang melibatkan berbagai aspek lingkungan dan unsur, mulai dari pegiat budaya hingga masyarakat. 

Pada tahun ini, PKN mengangkat tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan” dengan maksud untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.

"Tema ini merupakan sebuah refleksi dari visi kita tentang bagaimana budaya dan alam bisa dan harus berjalan beriringan. Ketika kita berbicara tentang merawat budaya, kita juga bicara tentang etos dan nilai yang mengajarkan kita untuk merawat bumi sebagai satu-satunya rumah kita,” tutur Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Kemendikbudristek, Hilmar Farid, di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

PKN tahun ini menurut Hilmar Farid bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah misi. Misi tersebut untuk mengingatkan masyarakat bahwa kebudayaan turut berperan dalam dalam menciptakan masa depan bumi yang berkelanjutan.

“Dalam keanekaragaman budaya kita, terdapat solusi dan inovasi lokal yang bisa kita aplikasikan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kurator PKN 2023, Ade Darmawan menjelaskan filosofi ‘lumbung’ yang diangkat dalam ajang PKN 2023.

Menurut Ade, seperti halnya lumbung yang dikenal dalam budaya dan keseharian masyarakat Indonesia, aspek lumbung yang menjadi dasar metode aksi PKN 2023 ini juga mengakar pada nilai lumbung sebagai ruang penyimpanan, domestik dan urun rembuk, serta elemen sosialnya.

“Perwujudan ‘lumbung’ yang digagas oleh para


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0