Desa Budaya Cermin Keanekaragaman dan Pembentuk Identitas Bangsa

Dian Riski
Dec 18, 2024

Apresiasi Desa Budaya 2024 yang berlangsung pada 17 Desember 2024 di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

desa-desa yang telah berhasil mengembangkan potensi melalui pelestarian tradisi, pemberdayaan ekonomi berbasis budaya, dan upaya mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. 

Menteri Fadli juga mengajak desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk menjadikan desadesa budaya yang menerima penghargaan tahun ini sebagai sumber inspirasi.

“Semoga penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan, tetapi juga pemantik semangat untuk terus berkarya, berinovasi, mendorong lahirnya berbagai inisiatif, dan memastikan agar desa-desa budaya tetap menjadi penjaga masa lalu, pedoman di masa kini, dan penyambung generasi masa depan,” tutup Menteri Fadli.

Malam puncak Apresiasi Budaya Desa 2024 (17/12) dipadati ribuan masyarakat lokal Desa Lalang.

Sejak pukul 15.00, masyarakat Desa Lalang sudah memadati kanan-kiri sisi jalan pawai untuk menyaksikan Parade Budaya Desa yang diikuti oleh 1400 peserta pawai. 

Daftar Penerima Apresiasi Desa Budaya 2024 

Kriteria Apresiasi Desa Budaya 2024 mencakup; komitmen desa dalam mengintegrasikan kebijakan budaya ke dalam regulasi desa, keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat termasuk perempuan, anak-anak, generasi muda, dan penyandang disabilitas, kerjasama antar desa, optimalisasi pemanfaatan aset desa untuk kegiatan budaya dan pengembangan ekonomi berbasis budaya, serta inovasi dalam menciptakan produk budaya lokal yang mencerminkan keberagaman budaya. 

Penerima penghargaan Apresiasi Desa Budaya 2024 adalah: 

1. Desa Air Hitam Laut (Tanjung Jabung Timur, Jambi).

Desa ini diakui atas komitmennya melestarikan tradisi Mujuk Selang, sebuah praktik budaya yang mengedepankan nilai gotong-royong masyarakat pesisir dalam menjaga keseimbangan ekologi dan sumber daya alam laut.

Tradisi ini diperkuat melalui regulasi desa dan didukung dengan pelibatan aktif generasi muda serta perempuan dalam upaya pelestarian lingkungan. 

2. Desa Dasun (Rembang, Jawa Tengah).

Desa Dasun mencuri perhatian berkat inovasi seni rupa berbasis garam yang memadukan tradisi budaya bahari dengan seni kontemporer.

Desa ini juga berhasil mengoptimalkan kolaborasi antara seniman lokal dan masyarakat, menjadikan seni


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0