Sutan Sjahrir, PM Indonesia, memeriksa kapal laut India Empire Favour yang akan memuat beras dari Cirebon yang akan dikirim ke India. Foto: ANRI
Namun, gerakan itu hanya berlangsung singkat. Gema protes melemah dan hilang setelah Haji Sarip ditangkap oleh Kepolisian Keresidenan Cirebon pada 1947. Ia ditangkap dengan tiga tuduhan, yaitu melemahkan perjuangan, menghina pemerintah, dan menghina tentara.
Haji Sarip kerap menyebarkan informasi kepada masyarakat bahwa mereka yang menjadi tentara merupakan orang kampung, miskin, dan kerjanya tidak maksimal. Ia secara terang-terangan melakukan gerakan protes kepada pemerintah yang dinilai tida bisa mengurus rakyatnya sendiri.Gerakan provokatif yang dilakukan Haji Sarip di Majalengka tidak meninggalkan bekas yang terlalu berarti bagi masyarakat. Pasalnya, setelah proklamasi, masyarakat Majalengka lebih terfokus pada usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0