Bambang Soesatyo (tengah). Foto: ist
Pasar hutang global juga demikian. Dapat diasumsikan bahwa kesepakatan BRICS dalam hal sistem pembayaran lintas negara akan mempengaruhi pasar hutang dunia. Sampai tahun 2023, total hutang dunia mencapai USD 307 trilliun.
US Dollar merupakan mata uang dominan dalam pasar/kontrak hutang dunia. Menurut satu studi yang dirilis oleh Bank of International Settlement (BIS) berjudul “Dominant Currency Debt” (Egemon Eren dan Semyon Malamud, 28 Maret 2022) dominasi USD ini bukan merupakan keinginan investor, melainkan didorong oleh keperluan peminjam untuk melindungi peminjam dari resiko nilai tukar jangka panjang.
Nampaknya, dengan berbagai perkembangan politik dan keamanan dunia akhir-akhir ini, upaya untuk mengurangi dominasi Dollar sebagai “dominant currency debt “ akan terus berlanjut. Mata uang selain US dollar makin sering dipergunakan sebagai denominator hutang.
Patut dicatat negara-negara BRICS akhir-akhir ini semakin memainkan peran penting dalam pasar hutang dunia. China merupakan investor utama di pasar hutang dunia. Rusia dalam skala yang lebih kecil juga memainkan peran penting di pasar hutang negara-negara di Asia Tengah dan sebagian negara yang sedang bergejolak di Afrika. Demikian pula India yang makin aktif dalam memfasilitasi kontrak hutang dunia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang kemudian disikapi oleh negara-negara
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0