Catatan Politik Senayan, Fokus Pulihkan Ekonomi Nasional

Ida Farida
Oct 15, 2024

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo. Foto: ist

Oleh: Bambang Soesatyo

Anggota DPR RI

 

BANJIR data di ruang publik yang memberi gambaran tentang melemahnya kinerja ekonomi nasional hendaknya dimaknai sebagai aspirasi rakyat Indonesia dan juga peringatan kepada pemerintah agar lebih fokus pada pemulihan ekonomi. Kombinasi antara faktor eksternal dan internal masih akan terus memberi tekanan terhadap ekonomi dalam negeri, namun pemulihan bertahap masih bisa diupayakan, antara lain dengan menekan impor dan tidak memberlakukan kebijakan yang memperlemah daya beli masyarakat.

 

Sebagaimana telah diketahui bersama, ruang publik sudah dibanjiri data tentang gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), kinerja sektor manufaktur yang terus melemah, deflasi beruntun, menurunnya jumlah kelas menengah, naiknya harga minyak mentah di pasar global hingga potensi ketidakmampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengejar target pertumbuhan. 

 

Fakta-fakta ini perlu digarisbawahi bersama, terutama menjelang peralihan adiministrasi pemerintahan. Dalam hitungan hari, Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo akan demisioner, dan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dari Pemilu 2024 akan dilantik. Kesimpulannya, Prabowo dan kabinetnya akan memulai adiminstrasi pemerintahnnya dengan sederet permasalahan strategis yang berkait langsung dengan aspek kesejahteraan rakyat.

 

Akan sangat bijaksana jika data-data yang memberi gambaran tentang melemahnya kinerja ekonomi nasional itu dimaknai sebagai peringatan sekaligus aspirasi masyarakat agar pemerintahan baru nantinya sungguh-sungguh fokus pada upaya pemulihan ekonomi nasional. Kendati tidak mudah, upaya pemulihan itu bisa dilakukan secara bertahap dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi di dalam negeri.

 

Berpijak pada kecenderungan naiknya harga minyak di pasar global akhir-akhir ini, tekanan terhadap APBN 2025 praktis tak terhindarkan, terutama karena penerapan kebijakan politik subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat. Pekan kedua Oktober 2024, harga


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0