Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali. Foto: ist
KOSADATA – Ia juara kelas sejak SD, hafal rumus matematika bahkan sebelum teman-temannya bisa lancar membaca. Tapi kini, ia terjebak dalam kebingungan memilih arah hidup. Bukan satu dua kisah seperti ini yang kita dengar. Banyak anak-anak yang dulu bersinar di bangku sekolah, justru tak mampu menavigasi kerasnya dunia nyata ketika dewasa.
Fenomena ini menjadi sorotan Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali. Dalam sebuah sesi analisis yang viral di media sosial, ia menyampaikan pandangan yang menggugah: banyak anak pintar yang akhirnya "tidak jadi apa-apa".
“Pernahkah kita berpikir, kenapa banyak anak pintar yang gak jadi apa-apa? Ternyata masalahnya bukan karena mereka kurang belajar, tapi karena terlalu serius sejak kecil dan kehilangan kesempatan untuk tumbuh secara utuh,” kata Prof. Rhenald dalam akun sosial medianya, dikutip Selasa (8/4/2025).
Menurut Prof. Rhenald, sistem pendidikan di Indonesia terlalu menekankan aspek akademik formal sejak dini—membaca, menulis, berhitung, dan menghafal. Anak-anak dijejali dengan pelajaran, tetapi miskin ruang untuk bermain dan bereksplorasi.
Padahal, masa kecil seharusnya menjadi waktu emas bagi anak untuk mengenal dunia lewat permainan. “Di luar negeri, sekolah-sekolah justru memberi ruang besar untuk bermain dan bereksplorasi. Sementara di Indonesia, anak-anak sudah harus duduk manis sejak usia dini,” lanjutnya.
Prof. Rhenald juga menyoroti pentingnya pembangunan sistem sensorik anak, bukan hanya kognitif. Ia menjelaskan bahwa ada dua indra penting yang selama ini luput dari perhatian pendidikan konvensional: proprioseptif dan vestibular.
Indra proprioseptif adalah kemampuan tubuh untuk merasakan posisi dan gerakan tubuh sendiri. Indra ini penting untuk kontrol diri, seperti menakar kekuatan saat menulis atau memahami batas saat berinteraksi
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0