Banjir Jakarta Tak Kunjung Usai, Pramono Diminta Bangun Terowongan Air

Ida Farida
Jul 08, 2025

Sejumlah wilayah di Jakarta masih tergenang banjir. Foto: kosadata

KOSADATAPengamat Kebijakan Publik, Sugiyanto mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengkaji pembangunan terowongan bawah tanah sebagai solusi jangka panjang penanganan banjir Jakarta. Ia menilai, langkah tersebut mendesak dilakukan mengingat banjir di Jakarta tak kunjung tertangani secara tuntas.

 

“Penting bagi Pemprov DKI segera melakukan kajian pembangunan underground reservoir atau terowongan air. Banyak kota besar dunia seperti Tokyo dan Kuala Lumpur sudah membuktikan efektivitas sistem ini,” ujar Sugiyanto dalam aplikasi perpesanan, Selasa, 8 Juli 2025.

 

Sugiyanto mencontohkan, Jepang memiliki Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) yang dijuluki “Katedral Bawah Tanah”. Sementara Malaysia mengoperasikan SMART Tunnel (Stormwater Management and Road Tunnel) yang berfungsi ganda sebagai jalan raya dan saluran air.

 

“Jakarta perlu belajar dari negara-negara itu. Sistem drainase permukaan saja tak cukup, karena curah hujan ekstrem makin sering terjadi,” katanya.

 

Ia menambahkan, sejumlah negara lain seperti Singapura, Tiongkok, dan Belanda juga telah membangun infrastruktur pengendali banjir skala besar. Belanda, misalnya, memiliki sistem Delta Works yang terdiri atas sembilan bendungan dan empat penghalang badai untuk menahan air laut.

 

“Kalau Jakarta terus bertahan dengan pola lama, banjir akan selalu jadi langganan setiap tahun,” ucap Sugiyanto.

 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan permintaan maaf kepada warga terdampak banjir di beberapa wilayah Ibu Kota. Permintaan maaf itu disampaikan Pramono saat memimpin apel siaga banjir di Jalan Binawarga, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa pagi.

 

“Saya mohon maaf kepada warga yang masih terdampak banjir kemarin. Kami akan bekerja


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0