Ilustrasi maggot. Foto: Ist
KOSADATA | Beragam cara dilakukan Pemkot Bandung dalam mengurai permasalahan sampah di kota kembang ini. Satu di antaranya mengebut maggot">budidaya maggot atau belatung dengan menyiapkan hanggar maggot">budidaya maggot di 151 kelurahan.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, budidaya larva lalat tentara hitam (black Soldier fly/BSF) itu diharapkan bisa mengolah lebih dari 151 ton sampah organik di suatu wilayah. “Pembangunan hanggar maggot di kelurahan-kelurahan harus diakselerasi, tentu ini bisa mengatasi penumpukan sampah organik,” katanya, belum lama ini.
Ema menargetkan, maggot">budidaya maggot dapat mengolah 1 ton sampah organik per hari di satu kelurahan. Nantinya, hanggar maggot berdiri di tanah seluas 10 x 10 meter. Untuk pengelolanya berasal dari program padat karya pengolahan sampah organik. Sebanyak 604 orang direkrut untuk menjadi petugas pengolah sampah organik yang disebar ke 151 Kelurahan di Kota Bandung. Selain itu, juga terdapat 50 orang pendamping.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Gedebage. Di TPS ini akan disiapkan 10 mesin gibrik mini dan maggot">budidaya maggot. Diperkirakan dapat mengelola lebih dari 38 ton sampah per hari.
"Di sana (TPS Gedebage) sampah diolah, mulai maggot, kompos hingga pencacah mesin gibrik ada 10 mesin. Mudah-mudahan akhir November selesai," sebutnya. Saat ini TPS Gedebage masih dalam tahap persiapan. Dalam waktu dekat juga akan disiapkan biofoam untuk kandang maggot.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0