Sukseskan Transisi Energi, PLN Perkuat Kompetensi SDM

Ida Farida
Dec 08, 2023

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP28 di Dubai, Selasa (6/12). Foto: PLN

KOSADATA - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperkuat kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama dalam menjawab tantangan transisi energi. SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf global hingga berkontribusi besar dalam mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu memaparkan agenda transisi energi sudah tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN memuat bahwa hingga tahun 2030, pemerintah akan mendorong peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) lewat sumber energi domestik.

 

Kendati begitu, Jisman mengatakan upaya tersebut masih menemukan tantangan soal lokasi potensi EBT yang besar namun jauh dari lokasi pusat permintaan listrik. Sehingga, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kesesuaian tersebut.

 

”Kita memerlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk mengevakuasi energi listrik dari potensinya menuju ke pusat beban. Oleh karena itu Indonesia berencana untuk mengembangkan super grid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di lima pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali,” kata Jisman dalam diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP 28 di Dubai, belum lama ini.

 

Upaya-upaya Pemerintah dan PLN kian sejalan dalam mencapai penurunan emisi karbon. Oleh karenanya, peran SDM di dalam PLN sendiri pun tak dipungkiri menjadi hal utama untuk bisa menggiatkan agenda transisi energi di Indonesia.

 

"Ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita harus memikirkan banyak aspek, kita tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0