"Ada perasaan tak enak pada hati kami saat ditanyakan kemungkinan dukungan pada rencana Sandiaga. Tentu saja, bekerjasama dengan Partai Gerindra selamanya akan kami sambut gembira. Tapi sampai ada keputusan resmi kepada siapa mandat partai diberikan, lebih baik kami pasif saja," bebernya.
Rencana pencapresan Sandiaga Uno pun batal. Kata Rachland, Sandiaga Uno sendiri yang meminta untuk mengubur rencana pencapresannya di 2019. Sebab, Partai Gerindra sudah bulat memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019. Hal itu, Kat Rachland, diungkapkan sendiri oleh Sandiaga Uno.
"Pertemuan selanjutnya mungkin satu atau dua bulan kemudian. Sandiaga datang sendirian ke pertemuan makan malam itu. Kami duduk berempat. Tapi pertemuan berakhir cepat. Sandi minta cerita lama dikubur. 'Pak Prabowo sangat kuat. Apalagi setelah mendapat dukungan Pak SBY'," katanya.
Setelah itu, kata Rachland, Partai Gerindra kemudian mendeklarasikan bahwa mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden di 2019. Adapun Sandiaga, menjadi Calon Wakil Presiden. Saat itu, partai koalisi akhirnya sepakat mencalonkan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Kok bisa? Padahal, mereka berdua kader dari partai yang sama. Kenapa partai anggota koalisi rela lepas haknya? Cuma Sandiaga yang tahu resepnya," sambungnya.
Rachland menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengetahui detil soal skenario Partai Gerindra di Pilpres 2019. Sebab, kata Rachland, SBY mengantongi tulisan panjang penjelasan dari Prabowo.
"Pak Prabowo sendiri menulis surat yang panjang pada Pak SBY, menjelaskan alasan-alasan pribadinya mengapa
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0