Arif menjelaskan, untuk mewujudkan cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 juga dilakukan dengan langkah-langkah strategis sesuai Sustainable Development Goals (SDGs).
"Ada waktu sisa enam tahun, pekerjaan yang tidak mudah. Dalam masa pengelolaan selama 25 tahun oleh swasta baru ada 400 ribu saluran rumah. Sementara dalam waktu enam tahun kita akan mewujudkan 1,1 juta. InsyaAllah dengan tekad dan optimisme kita bisa realisasikan," bebernya.
Menurutnya, dalam masa transisi, PAM Jaya juga melakukan sinergisitas dengan konsultan-konsultan besar seperti, PricewaterhouseCoopers, Deloitte serta Ernst & Young.
"Bersama konsultan ini disusun perencanaan yang matang dan terukur, ada timeline-nya," ungkapnya.
Dalam pengelolaan 100 persen ini, lanjut Arif, juga dipastikan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Palyja dan Aetra.
"Semua kita rekrut ulang menjadi bagian dari PAM Jaya. Bersama-sama kita akan memastikan kedaulatan air di Jakarta yang bisa dinikmati seluruh warga," ucapnya
Dewan Pengawas Perumda PAM Jaya, Riyadi menuturkan, dengan transisi ini dipastikan pelayanan tidak terganggu, bahkan kualitasnya bisa ditingkatkan.
"Hari ini saya merasa sangat sekali melihat kinerja dan pencapaian seluruh jajaran PAM Jaya dalam merealisasikan pelayanan 100 persen," terangnya.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0