Membuat Gerabah dan Menikmati Keramik Kuno di Kota Tua

Ida Farida
Dec 10, 2023

Membuat gerabah di museum seni rupa dan keramik. Foto: saf

tersebut dipajang di sejumlah ruangan yang dimulai dari selasar pintu masuk utama.

 

Selain lukisan, koleksi karya seni lain yang bisa dinikmati adalah patung dan sketsa. Dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi, koleksi patung tidak disimpan di ruangan tertentu, tetapi menyebar hingga di selasar tempat pengunjung berjalan untuk berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya.

 

Jika koleksi seni rupa masih belum cukup, kita bisa menjelajahi koleksi keramik yang dipajang dengan indah di dalam kotak kaca. Koleksi tersebut juga bervariasi, mulai dari ukuran, bentuk, dan tahun pembuatannya serta asal keramik tersebut. 

 

Selain berasal dari koleksi pribadi para kolektor seni, ada juga koleksi yang berasal dari hibah milik lembaga negara seperti Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI. Koleksi tersebut banyak berasal dari Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).

 

Menurut Sumaryono, pemandu Museum Seni Rupa dan Keramik, koleksi keramik yang dipajang berasal dari berbagai negara, seperti Cina, Jepang, Thailand, Vietnam, dan negara Eropa seperti Belanda.

 

Sejak dikumpulkan pada pertengahan era 1970-an, koleksi keramik jumlahnya sudah mencapai 4.000 lebih. “Secara umum koleksi yang berasal dari BMKT yang jumlahnya mencapai 12 ribu keping,” ujar Sumaryono belum lama ini.

 

Sementara, keramik yang berasal dari hibah kolektor seni, di antaranya berasal dari H. Naim yang jumlahnya mencapai 150 keping. Ada juga beberapa kolektor lainnya yang ikut menyumbang dengan maksud untuk menyelamatkan benda cagar budaya.

 

Untuk koleksi seni rupa, menurut Sumaryono, jumlahnya saat ini sudah terkumpul sebanyak 470 koleksi yang mencakup lukisan, sketsa, dan patung. “Semua koleksi yang ada di museum dirawat secara rutin agar kelestarian dan keindahan bisa tetap terjaga,” kata Sumaryono.

 

Di luar koleksi museum,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0