Khutbah Membara Sang Penakluk Konstantin

Joeang Elkamali
Mar 06, 2024

Jabat Tangan Gerakan Ketua Pemuda Persis Kab. Tasikmalaya (kiri) dan Ketua Pemuda Persis kota Tasikmalaya (kanan)

inilah mulai terlihat segelintir pasukan mulai menekuk lututnya hendak duduk.

Ia kembali menyampaikan, "yang pernah kehilangan hafalan Al-qurannya, silahkan duduk!" Disinilah isak tangis terdengar, mereka mulai khawatir tidak bisa ikut berperang.

"Yang pernah meninggalkan shalat malam sejak balighnya, silakan duduk!," Al-Fatih kembali menegaskan. 

Nampak tinggal sedikit pasukan yang tersisa berdiri ajeg dalam desakan titah sang sultan.

Terakhir, al-Fatih menyampaikan, "yang pernah meninggalkan puasa Ayamul Bidh, silahkan duduk!"

Semua pasukan duduk, tak bersisa kecuali hanya satu yg berdiri ajeg nan kokoh seperti kokohnya benteng konstantin, yaitu sultan Muhammad al-Fatih sendiri yg menjadi panglima futuhat.

Demikianlah khutbah perang sang penakluk. Ia ingin bahwa pasukan yang akan menegakkan Islam di bumi heraclius adalah pasukan yang berislam dengan pikiran, perasaan dan perbuatan bukan dengan label keislaman semata dan jauh dari usaha memantaskan diri untuk menjadi muslim yg baik versi sabda shohih Nabi.

Penulis: Fajar Shiddiq (Ketua Bidang Pendidikan PD. Pemuda Persis Kab. Tasikmalaya)


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0