Kapan Kita Puasa Arafah, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ida Farida
Jun 21, 2023

KOSADATA - Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Iduladha jatuh pada 29 Juni 2023 mendatang. Di sisi lain, Arab Saudi menetapkan Hari Raya Iduladha para Rabu, 28 Juni 2023.

 

Perbedaan Hari Raya Idul Adha ini tentunya juga berpengaruh pada pelaksanaan puasa Arafah, ikut penetapan Pemerintah RI atau ikut Kerajaan Arab Saudi?

 

 

Menanggapi hal ini, penceramah kondang Ustadz Adi Hidayat (UAH) berusaha untuk menyikapinya dengan bijak berdasarkan keterangan hadits tentang puasa hari arafah. 

 

 

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

 

 

“Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) 

 

"Hari arafah itu tanggal berapa? 9. Ingat ya, suka agak keliru, sebagian orang mengatakan shoum arafah. Kalau cuma disebutkan, Nabi mengatakan shiam arofah, puasa arafah," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

 

"Jika Arofah itu menunjuk pada momentumnya, ya momentum orang wukuf. Jadi begitu di Saudi wukuf sekarang, kita ikut puasanya di hari itu. Jelas ya, itu kalau tidak menggunakan 'Yaum'," Ustadz Adi menjelaskan.

 

"Tapi kalau menggunakan 'Yaum', Yaum itu disebut 'Dzor fuzzaman, ya. Huruf yang melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya, menunjuk pada waktu ya," sambungnya.

 

Jadi Yaum itu menunjuk pada waktu. Maksudnya apa? Hadist ini ingin menegaskan, puasa ini dilakukan, bukan mengikuti momentumnya, tapi mengikuti waktunya.

 

"Waktu orang wukuf tanggal berapa, 8 apa 9? 9 ya. Jadi orang wukuf di


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0