Jakarta Kembali Banjir, Heru Budi Diminta Angkat PNS Betawi Jadi Kadis SDA

Joeang Elkamali
Mar 01, 2024

Petugas Dinas SDA terus bekerja untuk mengoperasikan pompa air Ancol. Foto: PPID Jakarta

KOSADATA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono diminta mengangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) asli Betawi untuk menjadi Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Salah satu putra Betawi yang berpengalaman mengendalikan banjir Jakarta adalah Juaini Jusuf yang kini menjadi Wakil Walikota Jakarta Utara.

"Jakarta kembali banjir! Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta, perlu mempertimbangkan kembali penunjukan Juaini Yusuf, “Putra Asli Betawi,” sebagai Kadis Sumber Daya Air DKI Jakarta. Juaini, yang low profile, tetapi  berpengalaman dalam penangan banjir," ujar Ketua Koalisi Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, Jum'at (1/4/2024).

Menurutnya, Juani Jusuf yang pernah menjabat Kepala Dinas SDA DKI Jakarta memiliki program kerja unggulan dalam pengendalian banjir Jakarta. Seperti grebek lumpur, menyiagakan pompa air hingga normalisasi sungai.

"Melalui grebek lumpur, pak Juani mengerahkan semua sumber daya baik pasukan hingga alat berat agar pengerukan sedimen masif dilakukan baik di sungai, waduk, embung atau situ yang ada di DKI Jakarta. Tak hanya mengerahkan alat berat, pembersihan lumpur dan sampah juga dilakukan di saluran-saluran mikro secara manual oleh Satgas Dinas SDA," katanya.

Pria yang akrab disapa SGY itu menyebutkan grebek lumpur digelar dengan berkolaborasi bersama kelurahan untuk menggerakkan warga sehingga meningkatkan kepedulian warga terkait kebersihan saluran di sekitar tempat tinggalnya.

Namun, katanya, Juaini dicopot Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan digantikan Yusmada Faisal yang saat itu menjabat Asisten Pembangunan Setda DKI Jakarta.

Diketahui, Jakarta kembali terpendam banjir hingga menyebabkan sejumlah jalanan utama di Jakarta macet parah, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyebutkan, kapasitas kali di Jakarta untuk menampung air hujan sangat terbatas, yaitu sekitar 150 milimeter dalam waktu empat jam.

Kemudian, untuk saluran drainase di rumah maupun saluran umum jika hujannya hanya sebesar 100 mm dalam kondisi empat jam.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan ada peningkatan intensitas hujan ekstrem 157,3 milimeter per hari sejak 24 hingga 29 Februari. Setidaknya, ada 38 ruas jalan di Jakarta yang terpendam genangan pada Kamis, 29 Februari. Ketinggian air bervariasi antara 10 dan 120 sentimeter. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0