20 Tahun Tsunami Aceh, KPI Ajak Media Masifkan Edukasi Kebencanaan

KOSADATA - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, mengajak lembaga penyiaran televisi dan radio untuk lebih masif dalam mengedukasi publik mengenai isu-isu kebencanaan. Ajakan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan 20 tahun tsunami Aceh, salah satu bencana terbesar dalam sejarah Indonesia yang menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan yang sangat besar.

“Hari ini tepat 20 tahun tsunami Aceh. Bencana tersebut menelan banyak korban dan menyebabkan kerusakan yang luar biasa. Kita tentu tidak ingin hal serupa terulang, sehingga diperlukan upaya edukasi yang lebih intensif dari lembaga penyiaran televisi dan radio terkait kebencanaan,” ujar Ubaidillah di Jakarta, Kamis (26/12).

Ia juga menyoroti bahwa berbagai bencana alam terus terjadi di sejumlah daerah, seperti di Sukabumi, Cianjur, dan Pandeglang, yang belakangan ini dilanda longsor, banjir, dan pergerakan tanah. “Sebagai negara yang rawan bencana, masyarakat membutuhkan informasi yang memadai tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana,” tambahnya.

Ubaidillah menekankan bahwa edukasi kebencanaan sangat penting untuk meminimalkan kerugian dan dampak, terutama dalam menyelamatkan nyawa. Ia berharap masyarakat dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana melalui informasi yang disampaikan oleh lembaga penyiaran.

“Dengan edukasi kebencanaan, masyarakat akan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Mitigasi dan penanggulangan bencana dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat jika mereka memiliki pengetahuan yang memadai,” jelasnya.

Selain itu, Ubaidillah mendorong agar isu kebencanaan disisipkan dalam program-program populer yang memiliki banyak penonton, terutama pada jam tayang utama atau primetime. “Informasi mengenai edukasi kebencanaan sebaiknya disampaikan melalui