Sistem Kesehatan Sudah Modern, Stephanie: Masih Banyak Warga Mengeluhkan BPJS

Yan Aminah
Jan 25, 2024

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Stephanie Octavia. Foto: FB Sobat Stephanie

KOSADATA - Kebiasaan Stephanie Octavia membantu sesama tak sebatas memegang stetoskop. Ia mau masyarakat merasakan nikmat sehat dan pendidikan. Dokter muda itu memilih menjadi anggota legislatif untuk memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Jakarta.

Stephanie memilih berada di Komisi E agar dapat mengkritisi anggaran DKI Jakarta untuk kesehatan. Dengan anggaran yang ada, pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

“Saya sering menemui warga yang mengadu, BPJS-nya ditolak. Keluhan ini terjadi di tengah sistem kesehatan di Jakarta yang katanya sudah modern,” ujar Stephanie dilansir laman DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Untuk menyelesaikan keluhan warga tentang BPJS, wanita lulusan SMP Kristen BPK Penabur Kota Modern itu, sudah sering kali menelepon personel dinas terkait agar menindaklanjuti keluhan warga.

Alumni Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat itu berharap bisa lebih banyak membantu warga ketimbang sebatas membuka praktik dokter.

Stephanie mengkritik kakunya birokrasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah penerapan sistem daring (online) lewat telepon selular (ponsel) yang menurutnya belum akrab dengan warga.

“Seharusnya ada sistem pilihan dulu sampai warga mampu menggunakan sistem daring, dan mampu membeli ponsel android,” tegas dia.

Stephanie berharap, di tahun 2024, seluruh warga Indonesia, khususnya warga DKI, harus memiliki kartu BPJS. Dan tentu saja, bersih dari pengaduan penolakan BPJS. “Target itu bisa dicicil dari sekarang,” tegas dia saat itu.

Stephanie juga sering menemui kasus pungutan liar pembuatan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Padahal pembuatan KJP itu gratis. Menghadapi pengaduan kasus seperti ini, ia pun menghubungi personel dinas terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0