Siapkan Outlook 2024, PAM Jaya Jalankan Strategi Jitu Kejar Target 100 Persen Layanan Air Perpipaan

Widihastuti Ayu
Nov 25, 2023

PAM Jaya Siapkan sejumlah strategi untuk mengejar target 100 persen layanan air perpipaan. Foto: Kosadata

KOSADATA - Memasuki awal tahun 2024, Perumda PAM Jaya mulai melakukan percepatan target cakupan layanan 100 persen melalui berbagai pekerjaan besar. Melalui seabrek kegiatan antara lain menambah produksi air bersih dan pemasangan jaringan perpipaan bakal terjadi berbagai gangguan sarana umum seperti banyaknya galian lobang dan kemacetan di sana-sini.

 

"Kami mohon maaf, selama kegiatan tersebut tentu bakal terjadi keos yang tak bisa terhindarkan, karena mulai tahun baru kami secara bertahap menambah jaringan pipa untuk satu juta pelanggan baru yang selama ini belum tersentuh layanan PAM Jaya," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin pada acara Media Gathering dengan wartawan Balkoters di Pulau Dewata, Bali, Sabtu (25/11). 

 

Ia sangat berharap kesadaran masyarakat dan seluruh stake holder atas dampak yang timbul dari kegiatan tersebut. Sejak awal Februari 2023, PAM Jaya secara mandiri mengelola air bersih dan mendapat tugas besar dari Pemprov DKI untuk mewujudkan kedaulatan air Jakarta pada tahun 2030. 

 

Untuk mewujudkan hal itu, BUMD bidang air bersih ini berkewajiban menambah produksi air lebih dari dua kali lipat dari sekarang dan menambah jaringan pipa baru untuk melayani seluruh Jakarta. 

 

"Dalam waktu enam tahun ke depan, PAM Jaya harus bisa wujudkan 2 juta sambungan perpipaan, baik yang baru maupun lama," kata Arief pada acara yang dihadiri Kerua Dewas Irjen Pol (Purn) M. Arkan Hamzah, jajaran Direksi, dan Corcom PAM Jaya

 

"Dari sejak dulu hingga saat ini cakupan layanan baru mencapai 65 persen dengan jumlah sambungan sekitar 1 juta. Untuk penambahan 35 persen, kami juga harus bangun jaringan sekitar 1 juta juga sesuai kebutuhan lapangan. Sebab dari kondisi eksisting bahwa 1 juta jaringan lama itu ternyata cuma 50 persen dari kebutuhan total 2 juta jaringan. Pasalnya, banyak langganan kalangan usaha maupun perkantoran itu cuma dihitung satu seperti halnya langganan rumah tangga," paparnya di hadapan puluhan wartawan Koordinatoriat Balaikota dan DPRD DKI Jakarta alias Balkoters yang mengikuti acara Media Gathering dari Jumat sampai Minggu ini.

 

Dalam keterangan yang didukung dengan data, selama satu setengah tahun kepemimpinan Dirut Arief, sudah banyak sekali terobosan yang dilakukan Arief bersama jajaran serta dukungan Pemprov DKI. 

 

Terobosan paling anyar adalah berhasil melakukan sambungan baru untuk puluhan ribu warga Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. "Banyak warga yang menangis terharu, karena impian mereka selama 38 tahun baru bisa direalisasi pada dua hari lalu sebelum kita berangkat ke Bali," tambah Direktur Pelayanan Syahrul Hasan.

 

Betapa bahagia warga yang tinggal di tengah pusat Ibukota namun baru saat ini mereka bisa menikmati layanan air bersih yang lancar dan murah. 

 

"Sebelumnya, per keluarga rata-rata mengeluarkan biaya sekitar Rp 1,2 juta per bulan untuk air yang dibeli dari gerobak dorong. Tapi dengan adanya sambungan pipa di rumah mereka, diperkirakan pengeluaran untuk air bersih cuma sekitar Rp 80 ribu per bulan," jelas Syahrul dengan perhitungan harga air per golongan dari asongan Rp 6 ribu adapun air dari PAM Jaya cuma Rp 1.0 per atau serupiah per liter.

 

Sejumlah wartawan yang hadir pada acara tersebut memuji terobosan yang dilakukan PAM Jaya, terutama untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar mereka bisa berteman. 

 

Ketua Balkoters Sammy Edward Wattimena menyampaikan terima kasih kepada PAM Jaya yang mengajak puluhan wartawan untuk berdiskusi dan bersilaturahmi di pulau wisata Bali. "Kegiatan Media Gathering makin mempererat sinergi antara PAM Jaya dan Balkoters untuk saling mendukung pembangunan Jakarta melalui bidang masing-masing," kata Sammy.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0