Pantun H Bolot dan Opie Kumis untuk Ridwan Kamil: Kita Pilih Nomor Satu

Ida Farida
Nov 22, 2024

Haji Bolot dan Opie Kumis menyatakan dukungan untuk paslon RIDO. Foto: Media Center RIDO

KOSADATA-Seniman senior Betawi, Haji Bolot dan Opie Kumis menyatakan dukungannya terhadap pasangan Ridwan Kamil - Suswono (RIDO). Hal ini terlihat saat calon Gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil menghadiri acara ' launching Gerbang Betawi' Gerakan Membangun Kebudayaan Betawi yang digelar di Rumah Pitung, Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara.

 

Haji Bolot dan Opie Kumis menyatakan dukungan untuk pasangan RIDO dengan sebuah pantun. Mereka mengajak masyarakat Jakarta agar dapat memilih cagub Cawagub Jakarta nomor urut 01 pada 27 November 2024 nanti.

 

"Kalau kita ke binatu, jangan beli kain. Kalau kita pilih nomor 1,jangan pilih yang lain,"ujar Haji Bolot membuka pantun. 

 

"Bang Dodo pergi berenang, beli kue putu di buaran. Pokoknye RIDO harus menang satu putaran," balas pantun dari Opie Kumis.

 

Dalam peluncuran Gerbang Betawi, Ridwan Kamil sendiri memastikan akan memajukan kebudayaan Betawi. Peluncuran program Gerbang Betawi  diselenggarakan langsung oleh Badan Musyawarah Betawi (BAMUS Betawi) bersama para relawan. Acara tersebut diramaikan  panggung gembira untuk masyarakat serta menampilkan kebudayaan Betawi, seperti Lenong Betawi dan lainnya.

 

Di antara suasana riang dan meriah itu,turut pula UMKM yang menjajakan makanan khas Betawi.

 

Melihat suasana itu, Ridwan Kamil begitu senang. Ia, menyampaikan bahwa lokasi launching Gerbang Betawi di Marunda sekaligus juga tempat istimewa yakni Rumah Si Pitung yang merupakan simbol kebudayaan Betawi.

 

"Dalam membangun Jakarta kota global, titik sejarah, titik budaya bagian yang tidak bisa dipisahkan, karenanya pasangan RIDO menyiapkan konsep Gerbang Betawi Gerakan membangun budaya Betawi seluas-luasnya. Satu, lembaga adat dan dana abadi kebudayaan itu akan disiapkan sebagai tugas dari Undang-Undang DKJ," ungkap Ridwan Kamil dilokasi

 

Pelestarian kebudayaan Betawi, kata Ridwan Kamil, tentunya akan terus dilestarikan dan dihadirkan dalam bentuk kurikulum sekolah. Sehingga, pelestarian kebudayaan Betawi seperti Lenong, pantun, palang pintu, ondel-ondel menjadi sebuah tempat di sekolah. "Menjadi sebuah kebiasaan dan pertunjukan yang dilestarikan secara jangka Panjang,"ucap Ridwan Kamil.

 

Kemudian, kata Ridwan Kamil, mengenai arsitektur gerbang Betawi dan pemuatanm gapuranya tentu akan dibuat semakin menarik dan menjadi pusat perhatian para masyarakat. "Kami desainkan di komplek-komplek kampung-kampung Sehingga terasa secara visual," ujarnya

 

"Karena ada hal-hal asitektural seperti itu, biar siswa khusus untuk anak Betawi juga kita pisahkan diskresinya nanti dalam pintu khusus, termasuk pelestarian situs-situs yang nanti disepakati," Ia menambahkan. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0