LKMN: Era Heru, Pedagang UMKM Dianggap Sebagai Pahlawan

KOSADATA - Direktur Lembaga Kaukus Muda Nusantara (LKMN), Fakhrijal Lukman menilai bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Penjabat (PJ) Gubernur, Heru Budi Hartono telah menempatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kelompok yang banyak berjasa kepada negara.

Hal itu disampaikan Fakhrijal mengingat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (PPKUKM) DKI bersama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sudah menyalurkan santunan kematian terhadap seorang pedagang soto asal Madura yang meninggal saat berjualan di Pasar Klender SS, Jakarta Timur pada Maret 2023 lalu.

"Hanya di Era Pak Heru Ini saya mendengar bahwa pelaku UMKM dianggap sebagai pahlawan, banyak berjasa kepada negara. Ketika meninggal, Mereka disantuni dengan layak," ujar Fakhrijal di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

"Terlepas itu dengan Jamsostek, tapi poin pentingnya adalah bahwa Pak Heru dan jajaran sudah memastikan bahwa pemerintah hadir dan memberikan perhatian besar memenuhi hak keluarga pedagang UKM yang ditinggal wafat," sambungnya.

Sebelumnya, penjual soto Madura bernama Siti Rokayah yang baru dua hari menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) meninggal akibat kecelakaan kerja sehingga Sudarto, suaminya, menerima santunan Rp79,6 juta.

"Rokayah (49 tahun) menjual soto di Pasar Klender SS dan terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK pada 6 Maret 2023. Malang tak dapat ditolak, ibu satu anak itu meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dua hari kemudian 8 Maret 2023," kata Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Jakarta, Deny Yusyulian, di Jakarta, Selasa (18/4) lalu.

Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan pelaku UMKM merupakan pihak yang berjasa besar bagi Indonesia, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga dalam menggerakkan perekonomian rakyat.

"Kami mendorong pelaku UMKM di semua sektor di wilayah untuk melindungi diri dari risiko kerja agar tidak cemas dalam berusaha. Iuran BPJAMSOSTEK Rp16.800 per bulan itu kecil, lebih murah dari harga sebungkus nasi Padang," kata Ratu kala itu.