Belajar Dari Desa Ranupani, Gerbang Gunung Semeru

Ida Farida
Feb 03, 2024

Desa Ranupani memberikan pelajaran sadar wisata bagi pelaku dan pengunjung. Foto: Kemenparekraf

sudah menikah. Jika disimpulkan ke samping kanan menandakan masih gadis, belum memiliki pasangan, sedangkan jika disimpulkan ke sebelah kiri menandakan perempuan yang pernah menikah namun telah berpisah. Simpul sarung ke belakang ke belakang menandakan perempuan tersebut tengah berbadan dua.

Jika singgah di desa ini, jangan lupa ya, ambil kesempatan berfoto mengenakan kain seperti warga setempat. Pasti akan jadi dokumentasi istimewa dari Desa Ranupani.

Lalu, oleh-oleh apa yang bisa kita bawa pulang dari desa ini? Silakan singgah di toko Hanna, yang memasarkan produk UMKM setempat. Ia juga memproduksi olahan Sambal Teropong Pawon Tengger khas Ranupani yang berbahan dasar Cabe Tengger dan Bawang Teropong, sertai selai yang berbahan utama Terong Tengger. Sambal Teropong dan selai produksi Hanna ini mampu bertahan selama tiga bulan, dibanderol Rp20.000 – 25.000 per botol.

Meskipun resep yang digunakannya merupakan resep umum khas Ranupani, Hanna berinisiatif memanfaatkan hasil bumi yang melimpah tersebut untuk olahan kuliner dalam bentuk kemasan agar tahan lama dan mudah dibawa para tamu, termasuk yang menginap di homestay-nya.***


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0