Normalisasi Ciliwung Ditargetkan Rampung 2028, Banjir Jakarta Diproyeksi Turun 40 Persen

KOSADATA — Proyek normalisasi Sungai Ciliwung kembali masuk daftar prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program strategis nasional yang sempat tertunda itu ditargetkan rampung pada 2028, dengan harapan mampu mereduksi banjir di Jakarta hingga 40 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, memastikan pelaksanaan proyek akan difokuskan pada periode 2025-2027. Selain penataan sungai, pemerintah juga menyiapkan pembangunan polder serta pembebasan lahan sepanjang bantaran Ciliwung.

“Paling enggak kita selesai dulu lah di lima tahun masa legasinya Komisi D,” ujar Ika usai rapat pembahasan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2026 di Jakarta, kemarin.

Ika menambahkan, normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dikerjakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). 

Ia berharap, bila normalisasi selesai sesuai target, persoalan banjir di Jakarta bisa ditekan signifikan. “Insya Allah, kalau normalisasi rampung, potensi banjir 30-40 persen bisa teratasi,” ujarnya.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, meminta Dinas SDA segera menuntaskan inventarisasi sisa lahan sepanjang 16,52 kilometer yang masih harus dibebaskan. Menurut dia, pembebasan lahan menjadi tahapan krusial sebelum proyek fisik bisa dikerjakan.

“Selesaikan dulu normalisasi Ciliwung, baru bisa bicara pengurangan banjir. Itu prioritas utama,” ujar Yuke di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Berdasarkan rencana, proses pembebasan lahan ditargetkan rampung pada 2027. Setelah itu, Kementerian PUPR akan memulai pengerjaan fisik normalisasi di sepanjang aliran Ciliwung. Yuke memastikan, pemerintah pusat dan daerah telah bersepakat menjadikan proyek ini prioritas bersama.

“Kalau memang mau ngejar 2027-2028 sudah pembangunan diawal, berarti pembebasan lahannya harus