Gedung PLN Kantor Pusat di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Humas PLN
KOSADATA — PT PLN (Persero) terus memperluas langkahnya dalam mendukung transisi energi bersih. Kali ini, perusahaan pelat merah itu merangkul Kementerian Perhubungan, PT HDF Energy Indonesia, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk mengembangkan pemanfaatan hidrogen hijau di sektor transportasi laut. Kerja sama strategis ini diteken di sela forum internasional Global Hydrogen Ecosystem Summit di Jakarta.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting, menyambut kolaborasi lintas sektor ini sebagai langkah nyata menuju pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor maritim.
“Kementerian Perhubungan berkomitmen mendorong konversi kapal menjadi berbasis hibrida hidrogen dan baterai. Upaya ini penting bagi pencapaian Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia,” ujar Hendri dalam keterangannya, Rabu, 23 April 2025.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut langkah ini sejalan dengan agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis sumber daya domestik.
“Kerja sama ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang masa depan Indonesia. Kami ingin memastikan sektor transportasi laut kita menjadi bagian penting dalam peta jalan Net Zero Emissions 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.
PLN memang tengah agresif membangun ekosistem energi baru dan terbarukan, termasuk hidrogen hijau. Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 22 Green Hydrogen Plant di berbagai wilayah dengan total produksi mencapai 203 ton hidrogen hijau.
Studi bersama ini bakal difokuskan di kawasan Indonesia Timur — wilayah yang selama ini dikenal sebagai surga energi terbarukan sekaligus jalur pelayaran strategis ASDP. “Setelah sukses membangun ekosistem kendaraan listrik, PLN kini mendorong kendaraan hidrogen sebagai solusi alternatif dekarbonisasi di sektor transportasi,” ujar Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo.
Dari pihak swasta, Direktur HDF Energy Asia Pasifik, Mathieu Geze, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung dekarbonisasi transportasi laut di Indonesia. Geze menilai kerja sama ini tak hanya soal teknologi, tapi juga soal posisi Indonesia di kancah energi hijau Asia Pasifik. “Kami ingin menjadikan Indonesia pelopor hidrogen hijau di kawasan. Teknologi fuel cell kami akan menjadi langkah penting menuju maritim tanpa emisi,” kata Geze.
Langkah strategis ini diproyeksikan tak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tapi juga mendorong Indonesia tampil sebagai pemain utama dalam ekosistem hidrogen hijau di kawasan. Seperti dikatakan Darmawan, “Energi bersih bukan lagi wacana, ini adalah kebutuhan dan keniscayaan.”***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023
Comments 0