Era Sukarno dan Suharto demokrasi tidak dikenal sama sekali. Pemimpinnya tangan besi. Korupsi merajalela tak bisa dikritik, tetapi di era reformasi, era Jokowi ini ternyata situasi lebih parah. Awalnya, sebelum era Jokowi, memang demokrasi terlalu bebas, sehingga mencemaskan. Namun, di sisi lain korupsi diberantas dengan melahirkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Sebelum Jokowi datang, semua koruptor-koruptor seperti tikus yang mencuri dengan sembunyi, saat ini mereka terang-terangan kembali.
Unsur lainnya tentu karena budaya korupsi yang terlalu berlebihan saat ini. Untung netizen membongkar kemewahan-kemewahan pejabat saat ini dengan istilah flexing. Nitizen membongkar harga tas menantu Jokowi merk Hermes, harga tas pejabat lainnya, yang ini bermula dari mobil mewah Rubicon anak pejabat pajak Rafael Alun.
Budaya korupsi ini berasal dari budaya glamour yang entah bagaimana menjadi trend elit. Padahal, rakyat kita menurut Bank Dunia dengan standar resmi meraka, mencapai 40% alias hampir setengah rakyat kita miskin.
Anies dan Tantangan Menghancurkan Korupsi
Nasdem adalah salah satu dari 3 partai pendukung Anies. Dua partai lainnya, PKS dan Partai Demokrat (PD) adalah parpol oposisi, sehingga selama 10 tahun ini mereka tidak banyak dihebohkan oleh isu korupsi. Kecuali korupsi di tingkat daerah.
Jika melihat Nasdem tidak takut dalam isu penangkapan Jhony Plate, menterinya Jokowi dari Nasdem, maka spirit pemberantasan korupsi ke depan, jika Anies memimpin bangsa kita, akan lebih mudah. Karena, hanya dari sisi Nasdem lah yang mungkin mempengaruhi Anies dalam isu ini.
Apalagi pernyataan Surya Paloh yang minta buka-bukaan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023
Comments 0