Kegiatan tersebut diikuti oleh seribu pelajar SMA dan SMK, Kepala Sekolah, dan Guru Bimbingan Konseling, yang hadir secara hybrid atau luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Menurutnya, pemuda Betawi harus siap dan menyesuaikan diri dengan segala bentuk perubahan yang akan dihadapi ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota.