Perempuan Pegang Peran Strategis Kembangkan Parekraf Berkelanjutan

Dian Riski
Aug 02, 2024

Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat membuka Webinar Series #2 Pendidikan dan Pariwisata yang berlangsung secara daring, di Jakarta. Foto dok Kemenparekraf

Recognition Arrangement on Tourism Professionals) demi meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadirkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri pariwisata.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin, mengatakan pada tahun 2045, pariwisata diperkirakan menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif. Dimana salah satu tonggak penting dalam kemajuan pariwisata pada 2045 adalah peran perempuan yang menjadi bagian penting dalam industri pariwisata.

Akan tetapi, masih banyak ditemui tantangan perempuan dalam dunia pariwisata. Salah satunya adanya “male gaze” yang membuat perempuan kehilangan rasa percaya diri dan menghadapi diskriminasi gender.

Oleh karena itu diperlukan upaya dalam meningkatan kesejahteraan perempuan parekraf Indonesia seperti women support women untuk bertumbuh dan berkembang, perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup dan perlindungan hak perempuan, komunitas ramah gender yang aktif mengedukasi perempuan parekraf Indonesia, hingga women tourism mitigation guna memitigasi tantangan perempuan parekraf.

“Mudah-mudahan ke depan hal ini bisa menjadi satu kekuatan untuk kita dalam mengembangkan dan mengedukasi tidak hanya untuk perempuan parekraf, namun untuk kalangan perempuan secara keseluruhan,” kata Hetifah.

Melalui pendidikan, Hetifah berharap bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi leading actors dalam penumbuhan karakter pendidikan dalam keluarga dan masyarakat, memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan atau membangun bisnis di bidang parekraf, dan mampu mengurangi diskriminasi dan pelecehan seksual di lingkungan kerja.

Manager Pengembangan Program Indecon.id dan dosen di Universitas Tarumanegara Jakarta, Wita Simatupang, mengatakan dari sisi lembaga pendidikan harus ada upaya yang lebih inovatif dalam menyusun bahan ajar agar sesuai dengan isu kontemporer.

“Isu-isu seperti climate change


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0