Menyulam Sinergi: LP Ma’arif NU Jawa Barat Satukan Langkah, Kukuhkan Sako Pramuka

Yan Aminah
Aug 10, 2025

LP Ma’arif NU hadir untuk memberikan layanan pendidikan berbasis Ahlussunnah wal Jamaah, membentuk karakter sekaligus membekali peserta didik dengan ilmu dan akhlak

Bandung – Di sebuah ruang pertemuan Balai Diklat Kementerian Agama Bandung, riuh percakapan bercampur aroma kopi pagi. Dari sudut ke sudut, para pengurus LP Ma’arif NU dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat saling berbagi cerita, rencana, dan kegelisahan yang sama: bagaimana pendidikan berbasis Ahlussunnah wal Jamaah bisa melaju lebih jauh di tengah arus perubahan zaman.

Sabtu–Minggu, 9–10 Agustus 2025, forum itu menemukan bentuknya dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LP Ma’arif NU Jawa Barat, yang sekaligus menjadi ajang pengukuhan Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Pandu Ma’arif NU.

Di podium, Ketua LP Ma’arif NU Pbnu, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT, membuka pertemuan dengan kalimat yang tak sekadar basa-basi.
"Sendiri hanya mampu menepi, kalau bersama kita bisa sampai ke ujung negeri," ujarnya, mengundang gumam setuju di antara hadirin.

Bagi Prof. Ali, pendidikan adalah perjalanan panjang, bukan sprint. Maka kebersamaan, kata dia, adalah modal utama. "Kalau ingin jalan cepat, berjalanlah sendirian. Tapi kalau ingin jalan jauh, berjalanlah bergandengan," tambahnya.

Empat Sumbu Transformasi

Dalam paparannya, Prof. Ali merumuskan empat pilar strategis. Pertama, membuka akses pendidikan inklusif: menghapus sekat antara anak berkebutuhan khusus dan teman-teman sebaya, bukan memisahkan mereka di ruang terpisah.
"Kami tidak ingin ada segregasi dalam pendidikan. Semua anak berhak mendapat kesempatan yang sama," tegasnya.

Kedua, menggali dan meniru praktik baik dari lembaga yang telah terbukti efektif. Ketiga, merawat relevansi dengan zaman tanpa menolak inovasi—memposisikan teknologi sebagai mitra, bukan musuh.
Keempat,


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0