Menghidupkan Rumah dengan Zikir, Menghidupkan Hati yang Nyaris Mati

Ida Farida
May 05, 2025

Suasana rumah yang selalu dilantuni zikir dan bacaan Alquran. Foto: ist

KOSADATA - Rumah bukan semata tempat berteduh dan beristirahat. Dalam ajaran Islam, rumah sejatinya menjadi ruang yang menghidupkan hati lewat lantunan zikir dan bacaan Al-Qur’an. Sebab, rumah tanpa ingat kepada Allah, diibaratkan bagai tubuh tanpa ruh.

 

Di tengah derasnya rutinitas harian dan hiruk pikuk kehidupan modern, keberadaan rumah kerap hanya diposisikan sebagai tempat singgah. Padahal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengingatkan, rumah seorang muslim semestinya menghadirkan keberkahan di setiap sudutnya.

 

Sebagaimana sabda Nabi dalam hadits riwayat Muslim, “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk zikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk zikir, laksana orang hidup dengan orang yang mati.”

 

Dilansir laman resmi Daarut Tauhid, Ulama menafsirkan, hidup matinya hati seorang hamba bergantung pada sejauh mana ia menghadirkan Allah dalam kesehariannya. Rumah yang diisi dengan amal shalih, lantunan Al-Qur’an, dan doa-doa, bukan hanya menjadi tempat bernaung, tetapi sekaligus ruang penyucian jiwa.

 

Hadits lain riwayat Bukhari menegaskan pesan serupa. “Perumpamaan orang yang ingat akan Rabb-nya dengan orang yang tidak ingat Rabb-nya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.”

 

Dengan demikian, fungsi rumah dalam pandangan Islam bukan hanya untuk tidur, makan, dan beristirahat. Rumah harus menjadi medan ibadah, tempat zikir, dan wadah bagi hati untuk senantiasa terhubung dengan Tuhannya. Bukan sekadar dalam ucapan, tetapi dalam suasana yang menghadirkan ketenangan spiritual.

 

Pesan ini menjadi relevan di era modern, saat rumah-rumah lebih banyak dipenuhi suara gawai ketimbang lantunan ayat suci. Sebuah pengingat agar rumah tak sekadar menjadi ruang fisik, melainkan juga ruang batin yang menghidupkan jiwa.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0