Petugas PPSU tengah membersihkan wilayah di Jakarta. Foto: twitter Kodim Jakpus
KOSADATA - Lurah Ancol, Saud Maruli membuka suara atas aksi mogok kerja sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, karena tak terima disebut 'miskin' oleh lurah.
Bahkan, Saud menyeret nama Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Ancol, Kenny Hutagaol yang turut melontarkan istilah miskin untuk PPSU di saat PPSU tidak mampu menebus program sembako murah. Menurutnya, lontaran istilah miskin itu hanya bercanda.
"Kemudian kalau terkait dengan bahasa pak Sekkel, yang satu lagi itu, itu pun bukan menghina, itu kalimatnya begini. Di saat itu kan ada antrian pembagian kupon untuk ppsu, yang menebus pangan murah, kalau menebus pangan murah kan wajib membayar 100 ribu, itu bu yang food station. Pada saat dikumpulkan, ternyata mereka ini ngga punya uang, jadi datang pak sekkel, mana bayar ini, gak ada pak. Miskin amat, ya sudah pinjam ya. Begitu, jadi bukan menghina, hanya bercanda, guyonan," ujar Saud kepada wartawan, dikutip Selasa (20/2/2024).
Saud juga mengakui tidak mengetahui adanya aksi mogok kerja PPSU Kelurahan Ancolyang ramai dibicarakan di twitter. Sebab, katanya, mogok kerja itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari petugas PPSU.
Dalam video viral di akun X, Senin (19/2/2024), mereka duduk di median jalan sambil menidurkan sapu lidi di jalan raya. Sambil memakai masker dan topi, petugas PPSU bertahan duduk di jalanan selama aksi mogok kerja.
Meski demikian, Saud membantah dirinya melakukan penghinaan kepada bawahannya dengan lontaran miskin. Diakuinya, petugas PPSU itu dikumpulkan untuk menjalani pembinaan. Hanya saja, saat pembinaan itu Said mengimbau PPSU lebih baik menabung uang untuk keluarga daripada untuk membeli rokok.
"Itu sebenarnya kata-kata pelintiran dari PPSU, dipelintir, artinya itu adalah bahasa saya di saat pembinaan, artinya dikumpulkan mereka semua, kemudian saya bina, di dalam pembinaan saya mengatakan bagi PPSU yang merokok, agar jangan merokok lagi, lebih baik uangnya ditabung daripada dibakar bakar, nanti miskin. Lebih baik diberikan kepada anak istrinya, kebutuhan sudah meningkat, itu dia bahasa saya, jadi tidak ada bahasa yang salah," kata Saud.
Dia menilai, petugas PPSU yang memelintir pernyataannya tidak kuat mental. Sehingga, PPSU itu mencari-cari kesalahan atasannya.
"Apapun yang kita katakan benar, akan dipelintir untuk salah. Jadi begini, biasa itu. Mereka kalau nggak suka, apa tuh namanya? hiperbola ya. biasa itu bu. Masa saya sebagai Lurah nggak ada yang mau saya bahas. banyak yg saya bahas. digorenglah lagi bahasa saya. karena gini, kan ini gak ada bukti. di mana saya bicaranya?," jelasnya.
Saud pun menunggu para petugas PPSU itu untuk datang ke Kelurahan agar malah itu cepat terselesaikan. Sebagai lurah, tegasnya, Saud akan melakukan yang terbaik sesuai dengan peraturan dan tidak akan memusuhi PPSU. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023
Comments 0