Jauh Tinggalkan Anies, LSI Denny JA Sebut Ganjar Jadi Putra Mahkota Pendukung Jokowi

Ida Farida
Jan 24, 2023

KOSADATA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan ada hubungan terkait tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas Calon Presiden (Capres) 2024. Dari data LSI pada Januari 2023 tercatat 65,4 persen pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi memilih Ganjar Pranowo.

Denny menyebutkan dari tiga kali survei yakni Juni 2022, September 2022 dan Januari 2023 elektabilitas Ganjar terus meningkat dikalangan yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

"Jadi bisa dikatakan, suka tidak suka Ganjar menjadi semacam putra mahkota dari hati pendukung Jokowi,  tapi Ganjar lah yang paling menonjol," ujar pendiri LSI, Denny JA dalam konferensi pers Melanjutkan Jokowi atau Isu Perubahan, Selasa (24/1/2023).

Dari yang puas terhadap Jokowi ini, ungkapnya, warga yang yang mendukung Ganjar tercatat ada 38,2 persen. Dia memastikan, elektabilitas Ganjar ini semakin jauh meninggalkan Prabowo yang hanya 21,3 persen. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan hanya 10,6 persen.

"Ini dari pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi," ucapnya.

Selanjutnya data LSI beralih pada pemilih yang tidak puas dengan kinerja Preside Jokowi tercatat 30,8 persen. Elektabilitas Ganjar pada segmen pemilih ini pun anjlok menjadi 7,4 persen, Prabowo 21 persen dan Anies Baswedan 40,1 persen.

"Dua segmen berbeda yang puas dan tak puas memiliki juaranya yang berbeda sama sekali yang masing-masing juara ini dengan ranking ke dua apalagi ranking ketiga jaraknya sudah double digit," katanya.

Kendati demikian, perolehan elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami peningkatan dikalangan yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, koalisi pengusung Anies Baswedan harus jeli melihat kondisi tersebut. Apakah akan terus menggaungkan isu perubahan atau tidak. Namun, Denny JA menilai partai pengusung Anies Baswedan yakni NasDem akan kesulitan, pasalnya NasDem masih berada di dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

"Jadi ini mungkin bulan depan, dua bulan depan, tiga bulan ke depan sampai nanti ini pendaftaran Capres di bulan September dua tarikan inilah yang akan keras sekali, karena orang melihat bahwa dibalik pertarungan ini, di samping ada mereka yang meneruskan legacy Jokowi telah tumbuh pula mereka yang menjadi antitesa bagi Jokowi sudah ada calonnya dan juga sudah ada partainya," tandasnya.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0