Gambang Kromong tampil di area CFD Jakarta. Foto: ist
Ia menambahkan, selama ini Gambang Kromong kerap tampil di acara hajatan, perayaan adat, atau panggung kesenian khusus. Dengan masuk ke CFD, kesenian ini bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat luas tanpa batasan formal.
“Apalagi sekarang banyak warga yang justru lupa atau malah belum pernah lihat Gambang Kromong secara langsung. Nah, di CFD ini momentum yang pas untuk edukasi budaya tanpa kesan menggurui,” imbuhnya.
Gambang Kromong sendiri merupakan seni musik perpaduan antara alat musik tradisional Tionghoa seperti sukong, tehyan, dan kongahyan dengan alat musik khas Betawi seperti gambang dan kromong. Musik ini lahir dari akulturasi budaya di Batavia sejak abad ke-18.
Pada CFD kali ini, salah satu kelompok Seni Betawi membawakan beberapa lagu klasik seperti Jali-Jali, Si Jampang, hingga Ondel-Ondel. Meski tanpa panggung megah, antusiasme warga cukup tinggi. Beberapa anak kecil tampak menari mengikuti irama, sementara lansia menyanyi lirih mengikuti lirik lagu.
“Harapannya, ini bukan sekadar tontonan mingguan, tapi bisa jadi program rutin yang terjadwal. Jadi, setiap minggu ada saja kesenian Betawi yang tampil di CFD, dari Gambang Kromong, lenong, sampai tanjidor,” kata Sanny.***
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0