Empat Metode Pendidikan Akhlak untuk Anak, Mengikis Efek Negatif Teknologi

KOSADATA - Pendidikan akhlak bagi anak di era digital wajib diterapkan sejak dini untuk menangkal efek negatif perkembangan teknologi. Salah satu efek negatif perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi di masyarakat adalah perilaku manusia sejak usia anak-anak hingga orang dewasa mengalami penurunan bahkan keprihatinan.

“Sebagai contoh perilaku sederhana yang kurang baik dari anak akibat pengaruh dari gawai adalah sikap cuek ketika dipanggil oleh orang tuanya,” ujar Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Nanang Rokhman Saleh dilansir dari laman Unusa, Kamis (2/5/2024).

Untuk itu, tegasnya, penting dilakukan penerapan pendidikan akhlak agar tercipta kesalehan individu dan sosial anak-anak khususnya dan semua orang pada umumnya. Pendidikan dapat dipahami sebagai aktivitas (upaya sadar) yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik dalam aspek perkembangan jasmani dan ruhani, baik secara formal, informal maupun non-formal.

"Dalam melaksanakan pendidikan akhlak terhadap anak diperlukan cara atau metode yang tepat dalam penyampaiannya. Terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan dan penanaman akhlak pada anak, antara lain metode uswah (keteledanan), riyadhah (latihan pembiasaan), mauidhah (nasehat), dan qishah (bercerita)," katanya.

Metode uswah (keteladanan), katanya, adalah suatu cara dalam pendidikan Islam yang menjadikan figur guru, petugas sekolah lainnya, orang tua serta anggota masyarakat sebagai cermin bagi peserta didik, melalui pemberian contoh yang baik kepada anak berupa ucapan dan perbuatan. Metode keteladanan ini menjadi metode yang paling tepat dalam pendidikan akhlak, karena tanpa keteladanan apa yang diajarkan kepada anak-anak akan hanya menjadi teori belaka. 

Dengan adanya keteladanan yang baik itu, maka akan menumbuhkan hasrat