Bangun Karakter Anak di Era Digital, Praktisi Pendidikan Soroti Peran Orang Tua

Ida Farida
May 07, 2025

Foto ilustrasi: AI

KOSADATAPraktisi pendidikan, Muhammad Jamilun menekankan pentingnya peran orang tua dalam membangun karakter anak di era digital yang kian masif. 

 

Dalam webinar bertajuk Ruang Digital Anak: Antara Peluang dan Ancaman, Jamilun menyebut kemampuan literasi digital bukan sekadar kecakapan teknis, melainkan juga soal membentuk sikap bijak saat berinteraksi di dunia maya.

 

“Literasi digital bukan hanya soal bisa menggunakan perangkat, tapi bagaimana anak menyikapi informasi dengan bijak dan membentuk karakter positif,” ujar Jamilun, dikutip, Rabu, 7 Mei 2025.

 

Jamilun mengingatkan, penggunaan bahasa positif di rumah menjadi fondasi penting dalam membangun relasi sehat antara orang tua dan anak. Ia menilai, banyak orang tua terlalu reaktif saat menyikapi perilaku anak yang tidak sesuai harapan.

 

“Anak lebih nyaman didekati sebagai teman. Tapi tetap harus diberi batasan dan nilai-nilai etika,” katanya.

 

Ia menyoroti pentingnya active listening dan komunikasi dua arah. Menurut dia, sikap sok tahu orang tua justru bisa membuat anak menjauh dan mencari pelarian ke ruang digital yang tak selalu kondusif.

 

“Kalau anak-anak lari ke luar dan tersesat di ruang digital, itu alarm bahaya. Orang tua harus hadir, meluangkan waktu berkualitas untuk bicara, mendengar, dan berdiskusi,” ucapnya.

 

Data yang dikutip Jamilun menunjukkan, 39,71 persen anak usia dini di Indonesia telah menggunakan smartphone, dan 35 persen di antaranya telah mengakses internet, sebagian besar untuk bermain gim. Bahkan, 4,33 persen anak di bawah usia satu tahun disebut sudah terpapar internet.

 

“Ini usia emas, seharusnya diisi dengan aktivitas belajar yang kondusif. Tapi faktanya, bahkan di wilayah tertinggal, anak-anak sudah akrab dengan dunia digital,” katanya prihatin.

 

Meski sejumlah orang tua telah menerapkan aturan


1 2
Post a Comment

Comments 0