Dibantu Pertamina, Hutan Rusak Disulap Jadi Sumber Ekonomi Warga Desa

Ida Farida
Jul 09, 2025

Pertamina turut mengembangkan program perhutanan sosial. Foto: dok. Pertamina

KOSADATA — PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), khususnya di sektor lingkungan. Salah satu wujudnya adalah program perhutanan sosial yang dijalankan sejak 2023.

 

Program yang dikembangkan bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari itu menjadi contoh nyata bagaimana kawasan hutan yang rusak dapat kembali produktif, baik secara ekologis, sosial, maupun ekonomi. Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan menyebut program ini layak menjadi model percontohan nasional.

 

“Ini contoh nyata bagaimana Pertamina bisa menjaga hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Iriawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 Juli 2025.

 

Program yang berdiri di atas tiga pilar utama, yakni ekologi, ekonomi, dan edukasi, telah membuahkan hasil. Di area seluas 96 hektar, lebih dari 30.000 pohon telah ditanam. Satu mata air yang sempat mengering kini kembali mengalir, dan kawasan yang dulu rusak kini menjadi lokasi belajar sekaligus sumber penghidupan warga.

 

Salah satu penggerak program ini, Burhanudin, bersama warga setempat, mengolah hasil hutan menjadi berbagai produk, mulai dari minyak kelapa, briket, hingga keripik pisang. Mereka juga membuka jalur eduwisata, membangun rumah produksi berbasis energi terbarukan, dan menggelar pelatihan keterampilan.

 

Fasilitas produksi tersebut kini ditopang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dengan baterai 20 kWh. Inovasi ini mampu menghemat biaya listrik hingga Rp 14 juta per tahun sekaligus menurunkan emisi karbon sebesar 8,59 ton CO₂eq.

 

Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, mengatakan program ini menjadi bagian dari upaya


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0