Masyarakat Manggarai Barat gelar Festival Golo Koe. Foto: ist
KOSADATA — Matahari sore di langit Labuan Bajo belum sepenuhnya condong ke barat ketika warna-warni kain tenun mulai berarak di jalan utama kota.
Suara gong berpadu riuh sorak penonton, menyambut langkah 2.111 peserta yang memadati rute karnaval. Dari anak sekolah, komunitas seni, hingga tokoh masyarakat, semua melebur dalam satu irama: merayakan Festival Golo Koe 2025.
Di tepi jalan, aroma sirih pinang dan wangi kain yang baru dijemur bercampur dengan semilir angin laut. Inilah wajah Manggarai Barat yang jarang terekam di layar televisi — sebuah pesta rakyat di “bukit kecil”, makna Golo Koe dalam bahasa lokal, yang menjadi panggung terbuka bagi tradisi dan kebersamaan.
Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo, berdiri di podium sederhana di halaman Kantor Dinas Cipta Karya. Tangannya memegang bendera, matanya menyapu kerumunan.
“Atas nama Pemerintah Daerah dan Panitia Festival Golo Koe 2025, saya mengucapkan terima kasih atas keterlibatan kita semua,” ujar Fransiskus membuka acara.
Ia tak lupa berpesan agar keselamatan tetap diutamakan. “Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas seizin kita semua, saya melepas kegiatan pawai hari ini dengan resmi,” katanya sebelum bendera di tangannya berkibar, mengisyaratkan dimulainya karnaval.
Arak-arakan pun bergerak. Dari halaman kantor dinas, rombongan melewati Hotel Zazgo, lalu meluncur ke Jalan Soekarno Hatta. Wajah-wajah penari tampak bercahaya, langkah mereka mantap menuju garis akhir di Water Front City — sebuah titik yang kian
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0