KOSADATA - Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing menilai cuitan loyalis Anies Baswedan, Musni Umar yang menyebutkan adanya potongan Kartu Jakarta Pintar (KJP) hanya framing atau pengemasan informasi dengan misi membentuk opini atau menggiring persepsi publik.
Padahal, ungkapnya, setiap pemimpin atau kepala daerah memiliki program strategis lain yang tujuannya sama untuk menyejahterakan masyarakat dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.
"Jangan hanya mempersoalkan anggaran dipotong untuk ini, tapi tidak dibicarakan kemana alokasi dana. Kalau dari perspektif itu, itu kan framing," ujar pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing kepada media, Selasa (16/5/2023).
Idealnya, kata Emrus, masyarakat melihat secara makro kemana anggaran itu dialokasikan. Efektif tidak penggunaannya dan sebagainya.
Menurutnya, setiap pemimpin di dunia memiliki program prioritas tertentu yang berdampak pada pengalihan pengalokasian anggaran.
"Substansinya bukan di situ. Menurut saya, bagaimana penggunaan APBD di era Pj Gubernur DKI Jakarta sekarang. Penggunaan APBD-nya itu untuk kesejahteraan rakyat. Sepanjang itu untuk rakyat dan tidak dikorupsi, itu hal wajar. Karena setiap pemimpin akan mengalokasikan anggaran untuk sesuatu yang lebih urgent," katanya.
Dia menegaskan kembali, setiap kepala daerah memiliki visi misi tertentu yang membutuhkan dukungan alokasi anggaran. Tentu, ucapnya, visi misi kepala daerah ditekankan pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah.
"Setiap pemimpin itu punya titik tekannya. Pak Heru bisa saja melanjutkan program Anies, bisa saja tidak. Yang oenting adalah untuk rakyat, tetap berpihak kepada rakyat. Cuma titik tekan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0