Resah Atas Kondisi Bangsa, Civitas UIA Suarakan 7 Poin Deklarasi Kerakyatan

Ida Farida
Feb 07, 2024

Civitas Akademica UIA deklarasi Kerakyatan dalam 7 Poin untuk Pemilu 2024. Foto: IG UIA

KOSADATA - Puluhan civitas akademika Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA), Kota Bekasi menyuarakan 7 Poin Deklarasi Kerakyatan. Deklarasi ini dilakukan menyusul suara berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang bersikap atas kondisi bangsa terkait Pemilu 2024.

Civitas academica UIA meminta dan sekaligus mendesak pemerintah agar bisa mewujudkan marwah Pemilu 2024 untuk Indonesia yang adil dan damai.

Pembacaan ‘Deklarasi Kerakyatan’ tersebut dipimpin langsung Rektor UIA, Prof. Masduki Ahmad di halaman Graha Alawiyah Kampus 2 Universitas Islam As-Syafi’iyah, Rabu (7/2/2024).

"Konstelasi dan konfigurasi realitas politik kenegaraan kita menjelang Pemilu 2024 telah menimbulkan keprihatinan dan mengundang sikap peduli kita sebagai anak bangsa," kata Masduki.

Ditegaskan Masduki, pokok pikiran dan pandangan dalam ‘Deklarasi KerakyatanUIA terdiri dari 7 poin penting, yakni:   

Pertama, negara dan pemerintah wajib hadir mengawal pemilu yang tegak lurus dengan asas Pemilu Luber Jurdil. Sebab pemilu merupakan pilar utama demokrasi secara konstitusional.

Kedua, negara dan pemerintah wajib menjaga netralitas pemilu tanpa syarat, guna mencegah potensi kecurangan dan kerawanan dalam pemilu yang dilakukan oleh pihak manapun, dan oleh siapapun.

Ketiga, negara dan pemerintah wajib menjunjung tinggi nilai etik moral politik dan prinsip negara hukum dalam bernegara dan berpemerintahan, dengan wadah NKRI yang kita cintai.

Keempat, pejabat publik (pemerintah) yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kontestasi pemilu wajib mundur dari jabatannya. Agar tidak terjadi conflict of interest dan mencegah abuse of power guna menghadirkan marawah pemilu yang


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0