Penerapan Logistik Hijau Tingkatkan Efisiensi Perusahaan Hingga 20 Persen

Dian Riski
Feb 06, 2024

CEO Suply Chain Indonesia (SCI) Setijadi. Foto dok SCI

KOSADATA - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa ekonomi hijau (green economy) merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.

Visi Indonesia Emas 2045 mengusung gagasan ekonomi hijau sebagai pilar utama dalam mencapai tujuan keseimbangan secara ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. 

Hal itu disampaikan Amalia dalam dialog bertajuk Ekonomi Hijau: Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Emas 2045.

Berkaitan dengan hal itu CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan ekonomi hijau harus didukung dengan penerapan pada berbagai sektor termasuk sektor logistik.

Penerapan logistik hijau (green logistics) akan berdampak pada tiga aspek, yaitu ekologi (lingkungan), sosial, dan ekonomi.

Selain dampak ekologis, logistik hijau terbukti meningkatkan efisiensi bagi perusahaan yang menerapkannya, seperti tertuang dalam Report on Green Logistics yang dikeluarkan oleh United Nations Economic Commission for Europe (UNECE).

Laporan menyebutkan penggunaan energi terbarukan oleh DHL, misalnya, mengurangi 450.000 ton emisi gas rumah kaca dan mengurangi 2,4 persen energi yang digunakan dalam bangunan dan fasilitas.

UPS dapat mengurangi emisi gas CO2 hingga 21.000 ton pada tahun 2014 dan menghemat hingga 8,3 juta liter bahan bakar. 

Sementara, Geodis dapat mengurangi emisi CO2 hingga 21 ton dan menghemat sekitar EUR 11.000 dalam setahun dalam pergudangan.

Dalam transportasi, perusahaan ini dapat mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 10 ton per tahun dan menghemat bahan bakar hingga 20 persen.

SCI mendorong industri


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0