Mahasiswa UPI gelar KKL dalami Budaya Betawi. Foto: ist
Menurut Eki, pelestarian budaya Betawi membutuhkan strategi khusus. “Kami menggelar festival, lomba, dan kegiatan seni yang melibatkan generasi muda. Sekarang kami juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten budaya Betawi,” katanya.
Diskusi berlangsung interaktif. Mahasiswa bertanya soal peran Dewan Adat dalam kebijakan pemerintah daerah, hingga langkah-langkah konkret menghadapi komersialisasi budaya. Eki menyampaikan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci keberhasilan.
Bagi Dewan Adat Bamus Betawi, kedatangan mahasiswa dari luar Jakarta menjadi peluang untuk memperluas pemahaman dan jejaring. “Kami senang budaya Betawi dipelajari lintas daerah. Semakin banyak yang mengenal, semakin kuat ia bertahan,” tutur Eki.
Dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapangan UPI, Larasati yang juga dosen ilmu budaya mengatakan, ketahanan Budaya Betawi patut ditiru oleh daerah lainnya. Terlebih, ada dukungan pemerintah daerah dalam pemajuan budaya Betawi.
"Soal Ketahanan Budaya Betawi perlu diapresiasi dan dicontoh daerah lain. Di Jakarta ada Dewan Adat Betawi, tapi di Jawa Barat, saya belum dengar ada Dewan Adat Sunda," ucapnya.***
Update terus berita KOSADATA di Google News.
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0