Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi memberikan keterangan pers usai pembukaan posko lebaran. Foto: ist
KOSADATA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan 37 bandara dalam menghadapi lonjakan penumpang selama arus mudik Lebaran 1446 H/2025. Posko Angkutan Udara Lebaran resmi dibuka pada 21 Maret hingga 11 April 2025 sebagai langkah strategis dalam mendukung kelancaran operasional dan pelayanan bandara.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa posko ini menjadi pusat koordinasi bagi seluruh pemangku kepentingan guna memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran penerbangan. Pihaknya memperkirakan jumlah penumpang di 37 bandara akan mencapai 10,8 juta orang, meningkat 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui angka sebelum pandemi COVID-19.
"Dengan tingginya arus pergerakan penumpang, posko ini akan berfungsi sebagai pusat pemantauan real-time untuk mendukung pengambilan keputusan cepat dalam menjaga kelancaran operasional bandara," kata Faik Fahmi, Kamis (20/3/2025).
Selain menyiapkan posko, InJourney Airports juga berkontribusi dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menekan harga tiket pesawat. Penyesuaian tarif dilakukan dengan menurunkan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) sebesar 50 persen pada periode 24 Maret - 7 April 2025.
Peningkatan Pergerakan Pesawat dan Optimalisasi Bandara
Direktur Operasi InJourney Airports, Wendo Asrul Rose, mengungkapkan bahwa selama periode angkutan Lebaran ini, jumlah pergerakan pesawat di 37 bandara diproyeksikan mencapai 81.401 penerbangan, meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu.
Sebanyak 17.175 personel disiagakan untuk memastikan kelancaran operasional di seluruh bandara, yang akan beroperasi selama 24 jam sesuai permintaan maskapai. Optimalisasi slot time untuk penerbangan tambahan juga telah disiapkan, dengan permohonan extra flight mencapai 2.284 penerbangan per 18 Maret 2025.
"Seluruh rencana operasi telah disusun, termasuk penyesuaian slot time, jam operasional bandara, dan pengelolaan penerbangan tambahan agar pergerakan pesawat tetap lancar," ujar Wendo.
Sementara itu, Direktur Teknik InJourney Airports, Suriawan Wakan, memastikan bahwa kesiapan infrastruktur di bandara terus dipantau. Runway, taxiway, dan apron dalam kondisi optimal, sementara peningkatan estetika dan fasilitas di terminal dilakukan, terutama di Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai.
Fokus Transformasi di Bandara Tersibuk
Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi fokus utama dalam program transformasi yang mengedepankan tiga pilar: peningkatan pengalaman penumpang (Premises), optimalisasi operasional berbasis ekosistem (Process), dan pelayanan berkualitas tinggi (People), yang didukung oleh teknologi.
Di Bandara Soekarno-Hatta, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 3,5 juta orang dengan 24 ribu pergerakan pesawat. Untuk mengakomodasi lonjakan ini, InJourney Airports melakukan optimalisasi kapasitas terminal melalui rebalancing dan reallocation, termasuk pemindahan Super Air Jet ke Terminal 2E serta penyesuaian penerbangan Citilink di Terminal 1B dan 2F.
Adapun di Bandara I Gusti Ngurah Rai, jumlah penumpang diprediksi mencapai 1,4 juta orang dengan 8.700 pergerakan pesawat. Sejumlah infrastruktur ditingkatkan, mulai dari pelebaran akses kendaraan, penambahan shelter penjemputan, hingga pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Dengan langkah-langkah strategis ini, InJourney Airports berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik, memastikan perjalanan udara selama Lebaran 2025 berjalan aman dan nyaman.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023
Comments 0