Wamenekraf menerangkan pentingnya penguasaan bahasa asing agar Indonesia mampu bersaing di pasar global dalam keynote speechnya di acara Dicoding Connect 2025, Plataran Senayan, Kamis (20/02/25).
Hasil prototipe ini nantinya akan dikembangkan dan diadaptasi di ruang-ruang publik sebagai permainan di setiap pojok gim.
Sementara itu, CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, mengungkapkan bahwa ada dua tantangan utama dalam industri digital di Indonesia.
Pertama, sebagai negara yang luas, potensi ekonomi Indonesia tersebar di berbagai pulau, sehingga membutuhkan lebih banyak talenta digital di berbagai wilayah.
Kedua, kontribusi kecerdasan buatan (AI) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih di bawah negara maju.
"Dua tantangan utama yang kami angkat adalah luasnya wilayah Indonesia yang memerlukan talenta digital di berbagai daerah, serta kontribusi AI terhadap PDB yang masih rendah dibandingkan negara maju. Kita harus berupaya meningkatkan hal ini agar Indonesia dapat bersaing di tingkat global," ujar Narenda.
Ia juga menyampaikan bahwa kontribusi sektor teknologi informasi (IT) terhadap PDB Indonesia saat ini berada di angka 4,34 persen, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024. Sebagai perbandingan, di negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, angka tersebut berkisar antara 8-10 persen.
"Kita perlu meningkatkan digitalisasi, baik dalam jumlah maupun kualitas talenta digital. Dicoding akan terus berkolaborasi dengan berbagai kementerian, termasuk Kemenekraf, untuk mempercepat pertumbuhan industri digital di Indonesia," tambahnya.
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0