40 Mahasiswa Unpar ‘Disiapkan’ Jadi Garda Depan Bangunan Tahan Gempa di Bandung

KOSADATA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penilaian Kerentanan Bangunan di Kota Bandung, Jawa Barat, pada 8–9 Agustus 2025. Kegiatan ini melibatkan 40 mahasiswa teknik sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) sebagai langkah memperkuat infrastruktur tahan bencana, khususnya gempa bumi.

Bimtek yang berlangsung di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Unpar itu menjadi ajang kolaborasi unsur pentahelix—pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat—untuk menekan risiko kerusakan bangunan saat bencana.

“Melalui bimbingan teknis ini, peserta tidak hanya mendapat teori bangunan tahan gempa, tetapi juga dilatih menggunakan instrumen penilaian ketahanan rumah swadaya yang bisa langsung diaplikasikan di lapangan,” ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi dalam keterangannya, Minggu, 10 Agustus 2025.

Materi disampaikan narasumber dari Museum Gempa Sarwidi (Mugesa), Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kota Bandung, dan dosen Unpar turut mendampingi pelatihan.

Pemilihan Bandung bukan tanpa alasan. Data InaRisk menunjukkan kota ini memiliki potensi risiko gempa dengan kategori sedang hingga tinggi. Laporan BNPB tentang Gempa Cianjur 2022 juga mengungkap, mayoritas kerusakan terjadi pada rumah swadaya yang dibangun tanpa pendampingan teknis—struktur yang lemah menjadi penyebab utama korban jiwa.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, yang hadir dalam kegiatan tersebut menilai kolaborasi ini bisa menjadi percontohan nasional. 

“Kita tidak hanya berpikir di hilir, tetapi juga mempersiapkan mitigasi secara serius. Mahasiswa teknik sipil punya