Aset Bank OCBC Syariah tumbuh 20 persen. Foto: ist
KOSADATA – Unit Usaha Syariah (UUS) Bank OCBC mencatatkan kinerja moncer sepanjang tahun 2024. Di tengah tantangan industri keuangan yang makin kompetitif, UUS OCBC justru melaju dengan pertumbuhan aset sebesar 20 persen secara tahunan (year-on-year), menembus angka Rp11 triliun. Laba bersihnya pun ikut terdongkrak, mencapai Rp82,2 miliar pada akhir tahun lalu.
Pencapaian ini tak hanya datang dari sisi aset. Portofolio pembiayaan turut tumbuh 13 persen, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19 persen. Di saat banyak lembaga keuangan masih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan, UUS OCBC justru mencatat penyaluran hingga Rp6 triliun. Dana yang dihimpun juga mencapai Rp8,6 triliun.
Mayoritas pembiayaan yang disalurkan—sekitar 54 persen—ditujukan untuk sektor perumahan melalui produk KPR iB. Sisanya, sebesar 46 persen, dialokasikan ke sektor produktif, menunjukkan keberimbangan antara kebutuhan konsumtif dan produktif nasabah. Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR) tercatat di angka 70 persen. Sementara itu, rasio pembiayaan bermasalah bersih (NPF Net) berada di tingkat aman, yakni 1,4 persen.
“Kinerja positif sepanjang tahun 2024 mencerminkan komitmen kami dalam menghadirkan layanan keuangan Syariah yang berkelanjutan,” ujar Mahendra Koesumawardhana, Kepala Unit Usaha Syariah OCBC, dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (10/4/2025).
Strategi pertumbuhan UUS OCBC tak lepas dari pendekatan leveraging dengan Bank induk. Melalui sinergi ini, UUS OCBC bisa memanfaatkan infrastruktur dan layanan OCBC secara menyeluruh, sembari tetap menjaga prinsip Syariah yang ketat.
Fokus mereka saat ini adalah penguatan segmen ritel dan secara selektif menjajaki segmen business banking. “Kami mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memastikan portofolio pembiayaan kami tetap seimbang,” kata Mahendra.
Tidak hanya soal bisnis, UUS OCBC juga menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan tanggung jawab sosial. Di awal tahun 2025, mereka menyalurkan zakat untuk mendukung kewirausahaan pelaku UMKM di Desa Berdaya Simpang, Tasikmalaya. Program ini dijalankan bersama Rumah Zakat dan melibatkan dana zakat digital nasabah OCBC Mobile senilai Rp153 juta, ditambah zakat bagi hasil sebesar Rp24 juta.
Bukan hanya bantuan dana, masyarakat juga mendapatkan pelatihan UMKM dan edukasi literasi keuangan. UUS OCBC ingin memastikan, bantuan yang diberikan bukan hanya selesai dalam bentuk santunan, tapi berkelanjutan dalam bentuk pengembangan usaha.
Ramadan, UMKM, dan Mudik Gratis
Di bulan Ramadan, UUS OCBC menggelar berbagai kegiatan bertema Syariah dan sosial. Ada kajian keislaman bertajuk Sharia Inspiration di lima kota besar, serta Ramadhan Expo untuk mendukung pelaku UMKM. Tak ketinggalan, mereka meresmikan renovasi Masjid Lautze 2 di Bandung, mendistribusikan 1.050 paket sembako, dan menggelar program Mudik Asyik.
Program mudik gratis ini telah berjalan selama sembilan tahun. Tahun ini, UUS OCBC memberangkatkan 432 pemudik dari Jakarta, Tangerang, dan Bandung menuju berbagai kota di Jawa Tengah seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, hingga Wonogiri.
“Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis harus diiringi dengan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ucap Mahendra.
Dengan kinerja keuangan yang stabil dan program sosial yang menyentuh akar rumput, UUS OCBC menunjukkan bahwa lembaga keuangan berbasis Syariah mampu tumbuh sekaligus menjadi agen perubahan sosial.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0